MODERNISASI PERTANIAN
Modernisasi
pertanian merupakan arah kedalam pembanguan pertanian di Indonesia. Modernisasi
ini diartikan sebagai perubahan ‘’tradisional’’ menuju ke arah ‘’modern’’,
misalnya dulu petani membajak sawahnya dengan menggunakan hewan (kerbau atau
sapi) namun setelah pertanian mengalami kemajuan dalam bidang peralatan, maka
petani mengubah kebiasaanya yang asalnya membajak sawah menggunakan hewan
kemudian beralih menjadi membajak menggunakan traktor.
Penggunaan
traktor ini juga memberikan manfaat yang lebih banyak seperti mengefisensikan
waktu. Namun, tidak semua petani dapat beralih karena banyak dari mereka yang
kurang mengetahui bagaimana caranya menggunakan traktor.
Selain
traktor ada juga mesin penggiling padi, dimana petani dahulunya masih
menggunakan timbul padi. Beberapa modernisasi pada lainnya yaitu, pemakain
bibit yang unggul, penerapan irigasi baru.
Modernisasi
pertanian ini menimbulkan dampak yang menguntungkan diantaranya:
1. Lebih
mempercepat pekerjaan petani
2. Hasil
pertanian lebih bagus
Perkembangan pertanian
Ada
3 tahap perkembangan modernisasi pertanian,
yaitu :
1.
Pertanian
Tradisional
Ciri-ciri
pertanian tradisonal, yaitu :
1. Produksi
pertanian dan konsumsi sama banyaknya dan hanya satu, dua atau beberapa tanaman
saja yang di jadikan sumber pokok bahan makanannya.
2. Produksi
dan produktivitas rendah karena hanya menggunakan peralatan yang sangat
sederhana
3. Penanaman
atau penggunaan modal hanya sedikit sekali
4. Tanah
dan tenaga kerja manusia merupakan faktor dominan
5. Pertanian
tradisional bersifat tidak menentu
2.
Pertanian
Tradisional Menuju Pertanian Modern
Ciri-ciri
pertanian tradisional menuju pertanian modern, yaitu :
a. Tanaman
pokok tidak mendominasi produk pertanian
b. Keberhasilan
atau kegagalannya tidak tergantung pada keterampilan dan kemampuan pada para petani dalam
meningkatkan produktivitasnya, tetapi tergantung pada kondisi-kondisi sosial,
komersi dan kelembagaan.
3.
Pertanian
Modern
Pertanian
modern atau pertanian spesialisasi menggambarkan tingkat pertanian yang paling
maju. Ciri-ciri dari pertanian modern, yaitu :
a. Pengadaan
pangan untuk kebutuhan sendiri dan jumlah surplus yang bisa di jual, bukan lagi
tujuan pokok.
b. Mendapatkan
keuntungan komersial yang besar.
c. Pertanian
Modern (spesialisasi) berbeda-beda dalam ukuran dan fungsinya mulai dari
pertanian buah-buahan dan sayur-sayuran yang di tanam secara intensif, sampai
kepada tanaman yang lain.
Sistem pertanian modern yang
demikian itu sekarang dikenal dengan agri-bisnis.
Perpaduan
antara komersialisasi usahatani dan modernisasi teknolgi membuat perolehan dan
harga sarana produksi maupun produk pertanian semakin tergantung pada kondisi
pasar dunia. Apabila kita sepakati bahwa komersialisasi dan penggunaan
teknologi mutakhir adalah dua ciri utama modernisasi pertanian, dan modernisasi
pertanian merupakan arah pembangunan yang akan di tempuh maka semakin besar pula ketergantungan pada
sektor-sektor agribisnis pada pasar dunia. Jelaslah bahwa
ketergantungan sektor agribisnis pada pasar dunia adalah salah satu proses
normal yang mesti dipandang sebagai kesempatan untuk lebih memacu pembangunan
pertanian.
Beberapa
manfaat memasuki pasar global ialah:
1.
Peningkatan volume
pertanian
2.
Harga jual produk
yang lebih tinggi
3.
Harga sarana produk
yang lebih murah
4.
Ilmu pengetahuan dan
teknologi
5.
Modal investasi
6.
Peningkatan efisiensi
akibat realokasi sumber daya dan dorongan persaingan
Persyaratan untuk dapat masuk kedalam pembanguanan
pertanian yaitu: Komoditas yang dihasilkan memiliki ke unggulan kompetetif.
Dalam hal ini kompetetif di artikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan atau
meningkatkan bangsa pasar secara menguntungkan dan berkelanjutan. Namun, secara
operasional keunggulan kompetitif didefinisikan sebagi kemampuan untuk memasok
barang dan jasa pada waktu, tempat, dan bentuk yang diinginkan konsumen, baik
di pasar domestik maupun di pasar internasional pada harga sama atau lebih baik
dari yang sudah di tawarkan pesaing.
Beberapa masalah modernisasi pertanian di dunia
ketiga, khususnya Indonesia seperti:
- Peningkatan jumlah pengangguran.
- Merosotnya nilai-nilai tradisional dan bentuk ikatan lainnya.
- Norma-norma saling membutuhkan dan ketergantungan yang hidup dipedesaan mulai menghilang.
- Terjadinya polarisasi sosial.
- Terjadinya penurunan status wanita di pedesaan